Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan


Garut bukan hanya terkenal dengan dodol dan jaket kulitnya saja melainkan sejumlah potensi laut yang di kelola oleh warga setempat. Meski masih kalah jauh dengan pantai pangan daran, ada juga beberapa tempat yang layak untuk di datangi yang diantaranya ialah Pantai Ranca Buaya, Pantai Santolo, Pantai Sayang Heulang, Serta Pantai Sancang yang sampai sekarang ini masih terbilang masih alami. Sejumlah misteri masih membayangi mitos - mitos yang jarang diketahui mengenai kerajaan Prabu Siliwangi.

Entah siapa yang menamai Pantai itu tidak seangker yang di kira, konon pada zaman dahulu yang menurut narasumber setempat, dulu pantai itu sangat tertutup dengan banyaknya pepohonan - pepohonan tinggi yang tumbuh banyak di lokasi tersebut.

Kisah Misteri Pantai Garut Selatan --- Pantai Garut Selatan mempunyai banyak sekali pantai - pantai yang indah dan menarik untuk dikunjungi seperti Pantai Santolo, Pantai Sayang Heulang, Ranca Buaya, Puncak Guha, Cicalobak, Karang Paranje, dan masih banyak lagi tempat - tempat wisata menarik lainnya. Tetapi masih banyak cerita - cerita mistis didalamnya. Sebagian warga setempat pun meyakini dijaga oleh sesosok Ratu Pantai Selatan (Nyi Roro Kidul).


Menurut cerita rakyat sudah banyak korban yang berjatuhan disana. Legenda menyebut, itu karena ulah dendam Ratu Penguasa Laut Selatan. Tetapi penjelasan ilhiahnya mengatakan hal lain.
Biasanya korban adalah wisatawan dari luar daerah yang masih berusia muda, sekitar 15 - 28 tahun. Mereka berlibur ke Pantai Laut Selatan untuk menikmati keindahan panorama bentang alam pantai, sekaligus merasakan sensasi deburan ombak yang menggelegar karena saking besarnya. Mendadak sontak segala keceriaan musnah akibat jatuhnya korban jiwa karena tergulung ombak dan terseret arus Pantai Laut Selatan yang terkenal ganas dan tidak terduga.


Seiring berjalannya waktu, timbulah banyak pertanyaan apa penyebab terjadinya musibah itu? Siapa yang harus bertanggung jawab? Apa yang mesti dilakukan agar hal serupa tidak terulang?
Bagaimanapun, evaluasi atas peristiwa itu dan tindak lanjutnya jangan sampai menjadi kontraproduktif, khususnya bagi dunia pariwisata, dan mengurangi kecintaan terhadap pantai dan bahayanya. Meskipun dengan data yang minim, pihak berwenangpun mencoba menjelaskan, ada tiga paktor penyebab terjadinya musibah itu. Wisatawan kurang disiplin mematuhi rambu - rambu larangan berenang yang dipasang oleh petugas pantai. Sedikitnya jumlah petugas pantai. Minimnya perlengkapan dan peralatan untuk mengawasi pantai tersebut.

Ketiga faktor itu merupakan kesalahan manusia sendiri (human eror). Bisa wisatawan nya maupun petugasnya. Sedangkan penyebab alamiahnya belum terungkap.

Dengan demikian, Misteri Pantai Garut Selatan warga setempat mempunyai jawaban sederhana, yaitu para korban di pilih oleh Nyi Loro Kidul sebagai salah satu tumbal Laut Selatan. Menurut kepercayaan warga setempat, para korban mungkin keturunan para selir Prabu Siliwangi yang akan dijadikan budak atau balatentara Ratu Laut Selatan. Karena itu korban biasanya masih berumuran muda belia.

Untuk menekan kemarahan Nyi Loro Kidul, setiap 6 April para nelayan Pelabuhan Ratu melakukan Upacara Laut berupa persembahan kepala kerbau dan sesaji lain. Tujuannya, bisa mendapat keselamatan, perlindungan, dan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Sebagai upaya melestarikan legenda itu, Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu pun menyediakan kamar khusus bernomor 308 sebagai sarana tempat peristirahatan Sang Ratu.

Diperkirakan, peristiwa terseretnya korban yang sedang berenang, diawali dengan hempasan dan gulungan ombak cukup kuat sehingga arus putar pecahan ombak membuat korban terpental ke dasar laut. Hantaman ombak menyebabkan kepanikan sehingga koordinasi gerak tubuh menjadi kacau. Benturan kepala dengan benda keraspun dapat terjadi.

Akibatnya, korban tak sadarkan diri. Pada saat bersamaan arus balik, langsung menyeret korban melalui jaringan parit dasar laut. Dalam waktu relatif singkat ia akan kehilangan kesadaran karena terjadi perubahan tekanan air laut secara tiba - tiba. Korban dengan cepat kehilangan panas tubuh (hipotermia), dan akhirnya tewas.
Biasanya pantai landai berpasir dan banyak terumbu karang yang telah mati atau batuan keras menjorok ke laut seperti di Karang Hawu, Cisolok --- potensi jatuh korban jiwa akan bertambah, karena jaringan pasir dasar laut dapat terbentuk di celah - celah karang. Pada beberapa kasus, korban terseret arus balik kemudian terjepit di antara celah - celah karang. Tubuh korban pun tidak muncul kembali ke permukaan.

Banyak beberapa hal penting yang dapat dilakukan. Untuk kepentingan pariwisata, Legenda Nyi Loro Kidul perlu dilestarikan, karena merupakan salah satu daya tarik budaya yang berbau mistis yang cukup digemari oleh sebagian para wisatawan. Tetapi alangkah baiknya juga perlu diusulkan untuk penambahan petugas dan beberapa peralatan untuk para penjaga pantai, khususnya di kawasan yang rawan dengan adanya kecelakaan. Pelaksanaannya dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Pengusaha maupun Lembaga Swadaya Masyarakat, Pihak Keamanan dan lainnya. 

Kedepannya dapat dilakukan suatu studi rinci di beberapa kawasan untuk mengidentifikasi faktor - faktor alam penyebab kecelakaan pantai secara terpadu dan multi disiplin ilmu. Misalnya, melakukan pemetaan batimetri dasar laut sekitar pantai, lengkap dengan jaringan parit dasar laut. Informasi itu dapat disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya wisatawan, melalui media komunikasi tertulis, maupun media elektronik (Radio, TV, Internet).

Tentunya saja dengan suatu harapan bersama, tidak lagi ada kaum muda yang tewas di telan Laut Selatan.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam