Kisah Nyata Cerita Horor Wewe Gombel atau Kalong Wewe

Wewe Gombel atau sering di sebut juga kalong wewe atau yang lebih di kenal si tukang sembunyi anak kecil, perempuan yang seram, bertubuh tinggi, dan payudara yang menjuntai ke bawah, bahkan hingga tanah. Kisah nyata ini berawal ketika aku masih kecil. Cerita ini sudah sangat lama sekali, dan kejadiannya di salah satu villa di puncak.

Karena tuntutan dari pekerjaan orang tua yang selalu berpindah - pindah tugas, kami sekeluarga diharuskan pindah kota pula. Dan sewaktu aku kecil, aku pernah tinggal di Jakarta, di Jakarta Pusat Jalan Menteng. Aku memang bisa melihat mereka dari kecil, dan aku menganggap mereka itu hanya manusia biasa.

Karena tuntutan pekerjaan orang tua yang berpindah - pindah, maka saat di Jakarta di adakan sebuah acara perpisahan pekerjaan, yang dimana keluarga kami kebagian akan pindah ke kota Medan. Dan para atasan pun memutuskan untuk mengadakan acara tersebut di villa puncak Bogor. Karena masih kecil, tentu saja aku senang dan berfikir ini liburan yang menyenangkan, dan apalagi ada teman aku yang seumuran aku ikut ke sana. Sebut saja amel, amel merupakan anak dari teman ayah aku waktu saat itu. Dan keluarga dia kebagian di kota Medan, yang sama seperti keluargaku.

• Seputar Horor Mitos Atau Faktanya Sesuatu Hal Yang Dapat Mengundang Makhluk Halus

• Kisah Horor Yang Mengenai Hantu Bhunsin Saba Yang Terkenal Di Negara Jepang

• Kisah Nyata Arwah Penasaran Tragis Akibat Korban Kecelakaan

Dari Jakarta Pusat kami berangkat ke puncak menaiki mobil, dan keluargaku beserta keluarga amel satu mobil yang sama. Pada saat di jalan, aku selalu saja melihat wanita yang selalu saja mengikuti mobil kami, dia terbang di samping jendela mobil kami, aku yang saat itu masih kecil hanya bisa berbicara kepada ayahku " pah, ko mbak itu gak ikut ke mobil ya? Kan kasihan mbak nya harus lari - lari gitu ".

Kami semua mulai hening. Lalu ibuku berkata " nak, sini pindah sama mama ke depan ". Dan akupun pindah ke depan bersama ibuku. Dan mulai saat itu kami semua tidak berbicara, hingga aku tertidur. Setelah sampai di villa, aku kembali melihat wanita itu selalu terbang - terbang dari pohon ke pohon lain. Dan saat malam tiba, kami semua makan malam di ruang tamu dan si wanita itu hanya melihat di atas pohon d luar sambil tersenyum, dan akupun bersama amel melambaikan tangan ke dia, dan senyum - senyum.

Karena orang tua kami mulai curiga dan mulai takut, maka kami tidak boleh keluar selama di villa, dan kemana - mana harus bilang dulu ke orang tua kami. Saat tengah malam, aku mendengar suara wanita itu bernyanyi, tapi tidak jelas dia bernyanyi apa, dan bahasa apa yang di pakai dia, semua tidak jelas, yang jelas dia bernyanyi dan bernada. Akupun membangunkan orang tuaku karena merasa terganggu dengan suara wanita itu.

" mah, mah, bangun adik dengar suara mbak yang tadi lagi nyanyi, mamah gak dengar ya? ".

Ibuku pun langsung membuatkan susu hangat dan aku meminum nya sampai - sampai aku tertidur. Keesokan paginya, banyak anggota keluarga lain yang sedang bermain bola di depan villa tersebut, aku dan amel pun ikut keluar tanpa memikirkan kalo aku dan amel gak boleh keluar villa. Kami bermain sampai sore, setelah jam 5 kamipun hendak masuk ke villa, dan ternyata di pojok ada sebuah pohon mangga yang berbuah. Dan amel pun bilang.

" eh kesana yu, banyak banget buahnya, kayaknya manis ayo kesana, kita ambil ".
" bentar ya mel, aku mau cari batu dulu, pohonnya kan tinggi banget ".

Lalu akupun mencari batu yang agak jauh, setelah ketemu batunya aku pun teriak ke amel.

" amel ini batunya, ayo kita lemparin ".

Saat itu amel hanya diam saja, dan dia berlari ke arah pohon mangga tersebut, dan dia melihat ke atas pohon tersebut, dan terus - terusan melihat pohon itu. Dia tidak menjawab atau berkata sedikitpun. Dia melihat ke atas dan mulutnya terbuka lebar, karena penasaran aku pun datang menghampirinya. Dan setelah di samping dia, aku bertanya sama dia.

" mel ngapain? Ini batunya ".

Tapi dia diam saja dan terus melihat ke atas pohon itu. Akhirnya aku pun melihat ke atas juga dan yang aku lihat, wanita berambut gimbal, dengan senyum yang sampai telinga, tangan yang kurus dan kuku yang tajam, ada semacam lebam di jidatnya, dan maaf payudaranya yang menjuntai ke bawah, dan kakinya yang biru seperti orang yang dianiaya. Lantas akupun sama seperti amel, hanya melihat dia terus - terusan. Tapi aku tersadar ketika mendengar suara kodok yang entah dari mana, dan aku langsung berlari masuk ke rumah, dan meninggalkan amel di bawah pohon mangga tersebut.

Setelah masuk villa, akupun menangis dan para anggota keluarga yang lain saat melihatku heran dan langsung memanggil orang tuaku. Dan saat itu, semua orang yang ikut liburan di villa tersebut berkumpul di ruang tamu, lalu aku menceritakan bahwa amel ada di bawah pohon mangga, aku meninggalkan dia karena ada mbak - mbak yang seramnya bukan main.

Setelah mendengar semua itu, ayah amel langsung ke luar ke arah pohon mangga, dan beberapa anggota keluarga yang lain mulai ikut mencari amel, tapi amel sudah tidak ada. Semua orang mencari keberadaan amel yang entah dimana. Berjam - jam hingga tiga hari amel belum juga di temukan. Kemudian atasan kami melapor ke warga setempat hingga datanglah ustadz. Ustadz tersebut berkata bahwa amel di bawa oleh sosok gaib yang dinamakan wewe gombel.

Keluarga amel langsung menangis tiada hentinya. Dan ustadz juga bilang kalo tidak cepat - cepat diselamatkan, si amel tidak bisa pulang lagi. Mendengar ucapan tersebut, ibu amel terus menangis tiada henti. Ustadz tersebut pun langsung mendekati pohon mangga, lalu diam beberapa menit. Setelah itu kami disarankan membawa peralatan dapur yang bisa di pukul - pukul agar bersuara.

Ada yang membawa sendok, garfu, pairing kaca, pisau dan sebagainya. Kami di bagi beberapa kelompok dan berkeliling terus - terusan sambil menyuarakan nama amel sambil memukul - mukul panci. Setelah jam setengah 6 sore, ustadz pun berkata bahwa amel sudah kembali. Kami pun senang, tapi kami tidak melihat amel dimana pun. Lalu kami semua disuruh mengikuti ustadz tersebut. Lalu si ustadz pun masuk ke dalam dan ke arah dapur. Lalu si ustadz teriak, " tolong bantu saya mengeluarkan anak ini ".

Dan ternyata amel ada di balik gas elpiji yang berwarna biru. Amel pingsan dan badannya penuh air seperti orang yang habis mandi, basah semuanya. Amel pun di angkat oleh kami, dan akupun hanya melihat saja. Amel tidak kunjung sadar dan setelah satu hari tertidur akhirnya amel sadar tetapi amel hanya diam dan tidak bisa berbicara. Ustadz berbicara bahwa nanti juga amel akan berbicara, karena amel sudah memakan - makanan yang di beri oleh wewe gombel tersebut. Ustadz pun banyak memberi air kelapa muda dan banyak di campur dengan yang lainnya.

Dan amel pun bercerita ketika dia di bawah pohon mangga, si wanita tersebut lalu mengelus kepala si amel dan si amel pingsan. Ketika dia bangun, dia melihat di sekeliling dia hanya gelap dan meraba sana sini, dia pun mendapatkan makanan, kebetulan saat itu juga dia lapar. Tanpa memikirkan apapun dia langsung memakannya, dan kembali tertidur sambil menangis karena mendengar suara ribut sekali yang memanggil namanya. Akhirnya dia sadar dan sudah di kelilingi oleh banyak orang termasuk orang tuanya.

Dan sampai sekarang, aku percaya dengan cerita wewe gombel atau kalong wewe itu nyata. Dan beserta bentuknya yang banyak di ceritakan oleh banyak orang. Memang bagi sebagian orang, cerita wewe gombel itu hanya untuk menakut - nakuti anak mereka saja. Tapi bagi saya, wanita menyeramkan itu ada.

• Seputar Cerita Horor Malam Jum'at Kliwon

• Suara Hantu Kuntilanak Yang Terus Bergemuruh Di Telingaku

• Kisah Nyata Cerita Horor Panggilan Dari Seseorang Yang Menyerupai Temanku

• Seluk Beluk Film Kuntilanak II Yang Telah Tayang

• Horor Kejadian Mengerikan Di Tanggal 13 _ 2013

• The Nun 1 Kisah Horor Terbaru Dan Terupdate

• Kisah Nyata Cerita Horor Kuntilanak Ghost Of Story

• Kisah Nyata Horor Abis Kamar Kos Yang Berhantu

• Cerita Horor Di Perkosa Setan Yang Tak Terlihat

• Kisah Nyata Cerita Horor Terbaru Di Tahun 2018

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam