Seputar Cerita Horor Hantu Itu Ada "Kisah Misteri Di Tenda Tukang Sate"

Ini adalah cerita pengalamanku. Oh iya, nama asliku Nadya Donna Putri. Cerita ini aku alami 6 tahun yang lalu, ketika aku masih kelas 8 dan baru saja pindah ke kota ini, Bandung.

Agustus 2008

Malam itu aku lapar sekali. Kulihat tudung saji di meja makan dan mengangkatnya. Tak ada lauk. Lalu ibuku memanggilku. "Ade, (panggilanku ketika di rumah), tolong belikan sate ayam ya di tukang sate dekat minimarket".

"Sendirian Bu? Ade takut! Sudah malam!", sanggahku waktu itu.

"Tidak, nanti sama Mas Aji ya kesana naik mobil", ujar ucap ibuku.

Mas Aji adalah kakak laki - lakiku. Berambut gondrong tetapi rapih. Ketika aku berdiri di sampingnya, tinggiku hanya sebahunya. Memang, kakakku tinggi dan aku pendek. Kakakku segera mengambil kacamata, dompet, kunci mobil dan kunci gerbang perumahan (setiap hari mulai dari maghrib, gerbang perumahan kami di gembok oleh pak penjaga dan kami harus membuka gerbang sendiri karena pak penjaga pulang ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari perumahan ini). Kakakku juga mempunyai bakat yang sama seperti ayahku, bisa merasakan keberadaan makhluk gaib dan terkadang bisa mendengar suara mereka. Setelah bersiap - siap, kami menuju mobil. Masuk ke dalamnya dan segera pergi.

Kemudian pergilah aku dan kakakku ke tempat tukang sate berada. Tidak terlalu jauh dari rumahku. Minimarket tersebut kira - kira berjarak 500 meter dari rumahku. Di dekat minimarket itu, ada sebuah tenda yang berukuran lumayan panjang dan dibelakangnya ada sebuah tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar dan beberapa pohon berdaun lebat.

Mas Aji memarkirkan mobilnya ke ruko di dekat minimarket. Aku dan Mas Aji turun dari mobil dan berjalan kaki ke tenda tukang sate.

Ketika sampai di tenda tukang sate, kami duduk berhadapan di dua buah bangku panjang. Pembeli hari itu lumayan sepi. Hanya ada kami, seorang ibu - ibu berkerudung dan seorang bapak - bapak. Aku memilih bangku yang dibelakangnya adalah tanah kosong, sedangkan Mas Aji memilih bangku yang membelakangi jalan raya.

"Pak, pesan satenya 30 tusuk, bumbu dan acar di pisah", pesan kakakku.

Kemudian kami menunggu pesanan kami. Ketika itu, aku termenung. Tempat ini sepi sekali ya? Mungkin karena sudah malam hari. Aku mendapat sebuah firasat yang membuat bulu kudukku berdiri. Tempat ini sepertinya terlalu sepi. Mungkin akan terjadi sesuatu hal. Ah, ini hanya firasat. Ketika aku selesai berfirasat seperti itu, terdengarlah sebuah suara.

"Sini.........Sini........"

Terdengar jelas suara seorang perempuan di telinga kananku. Aku segera menengok ke kanan, namun yang aku lihat tak ada seorangpun. Aku menengok ke belakang, hanya sebuah tanah kosong. Aku menengok ke depan, mukaku pucat. Ingin aku mengatakan dan bertanya apa yang aku dengar tadi kepada kakakku.

"Ada apa dek?", tanya Mas Aji.

Aku tidak bisa menceritakannya. Seperti ada yang menahanku untuk menceritakannya.

Tak lama kemudian pesanan kamipun selesai. Kakakku segera membayarnya dan kami kembali ke mobil untuk segera pulang ke rumah.

Di perjalanan menuju rumah, sambil menyetir kakakku menengok ke arahku serta mengatakan beberapa kata, "adek tadi dibisikin sama seorang perempuan ya?".

"Kenapa Mas Aji tahu?" tanyaku heran.

"Dulu Mbak Lati (kakakku yang perempuan) juga pernah di bisikin di tempat itu", jawabnya.

Oh iya, aku ingat. Kakakku yang perempuan itu juga mempunyai bakat sama seperti ayahku dan kakakku yang laki - laki itu. Berarti dengan hal ini terjadi, aku juga telah mempunyai bakat ini.

"Kenapa Mas Aji tidak di bisikin?", tanyaku.

"Karena aku laki - laki. Biasanya yang di bisikin di tempat itu selalu berjenis kelamin perempuan", jawab Mas Aji.

Dan ketika sampai di rumah, Mas Aji bercerita kepada Mbak Lati.

Setelah aku mengalami hal ini, dalam hatiku berkata "aku berjanji akan memperkuat imanku dan tidak gampang termenung.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam