Seputar Cerita Horor Hantu Itu Ada "Rumah Berhantu"

Maret 2017, ini adalah tahun terburuk dalam kehidupanku. Rumah yang sudah bertahun - tahun kami huni, harus kami tinggalkan untuk biaya pengobatan ayahku. Akhirnya kami pindah ke sebuah rumah kontrakan yang sederhana.

Seram, sunyi yang membuat bulu kudukku berdiri ketika pertama kali aku melihat rumah itu. Apalagi dengan adanya pohon lengkeng besar dan rimbun yang tumbuh di samping rumah itu, menambahkan kesan seram rumah kontrakan itu.

Terlebih lagi ketika aku memasuki rumah. Aku merasakan auran tidak nyaman ketika berada disana.

"Ayo Ma, kita pulang!! Besok baru kita kesini lagi!", kataku.

Ketika aku akan mengunci pintu rumah, aku merasa seperti ada seseorang yang mengawasiku. Kurasakan bulu kudukku berdiri semua, seperti ada seseorang juga yang menyentuh tanganku, terasa dingin sekali. Lama aku tak memandang rumah itu sebelum aku pulang.

"Ma, kenapa sih harus rumah yang itu? Apa gak ada lagi rumah yang lebih bagus?", ucap kata bibirku.

"Mau gimana lagi, rumahnya sudah dibayar lunas, barang - barang juga sudah dipindahkan", kata mamaku.

"Iya, tapi rumah itu seram ma!", kataku dengan nada ucap setengah teriak.

"Udah, udah gak usah ribut! Beresin aja baju kamu sana!", kata balik mamaku.

Ya, kami memang menumpang sementara di rumah tante ku sebelum kami mendapatkan kontrakan. Siang itu akhirnya kami semua pindah ke rumah kontrakan kami yang baru. Bau aroma yang menyengat tercium seperti rumah yang sudah bertahun - tahun tidak berpenghuni.

"Ih, bau apa sih ini?", kataku.

" iya, bau!", kata adik - adikku juga.

Aku cuma bisa terdiam. "Yah, mau gimana lagi, kami memang harus tinggal di sini", batinku.

**********

Satu bulan sudah aku di sini. Tapi rasa takutku belum juga hilang, seolah - olah masih ada yang terus mengawasiku di rumah ini. Tapi aku tidak tahu itu apa atau siapa. Aku hanya bisa merasakan tanpa melihatnya.

Sedang terduduk merenung memikirkan hal itu, tiba - tiba papaku memanggilku untuk membantu mijit kakinya karena berasa kumat lagi kakinya. Sambil memijit kaki papaku yang sudah tertidur juga, tak terasa aku juga ikut tertidur.

Kemudian aku terbangun, ketika itu waktu menunjukan pukul 1 pagi. Ya, papaku memang sudah lama sakit, dan hampir setiap malam kami sebagai anak - anaknya bergantian untuk memijit kaki papaku.

Setelah itu aku kembali ke kamarku untuk tidur. Ketika aku sedang berjalan ke arah menuju kamarku, aku merasa ada seseorang yang mengikutiku dari belakang. Kupalingkan wajahku ke belakang, tapi anehnya tidak ada siapa - siapa. Cepat - cepat aku berlari ke kamar, dan kunyalakan lampu kamarku. Tapi tiba - tiba "Tuk...." lampu kamarku putus dan tidak bisa menyala lagi. Jantungku semakin berdetak kencang, keringat dingin mengalir di dahiku dan aku merasa ada tiupan angin meniup - niup di telingaku. Cepat - cepat aku memejamkan mata, aku ingin hari segera pagi.

"Kreek.... Kreek...!". Jantungku semakin berdetak kencang ketika merasakan ada seseorang yang merangkak naik ke atas kasurku! Aku takut, tapi aku penasaran. Aku membuka mataku secara perlahan. Aku tercengang tak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku ingin berteriak dan berlari, tapi lidah dan kakiku terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Sesosok perempuan berambut panjang berbaju putih berjalan menggeret kakinya. Kuku - kuku yang panjang dan hitam menyentuh kakiku, tangan itu dingiiin.... sekali.

Dia merangkak naik ke atas kasurku! Aku hanya bisa memejamkan mata dan membaca ayat - ayat suci yang ku tahu dalam hati. Pikiran kosong, hanya ayat - ayat Al Qur'an yang mengisi kepalaku. Perlahan aku merasakan sentuhan tangan itu menjauh dariku. Lalu aku membuka mata kembali secara perlahan, dan aku terbangun hingga tak bisa memejamkan mataku kembali hingga adzan subuh berkumandang.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam