Seputar Cerita Horor Hantu Itu Ada "Kuntilanak Merah Disekolahan Ku"

Namaku Nadia, siswi kelas 8 di salah satu Sekolahan Menengah Pertama di Kota Bandung. Aku ingin bercerita mengenai sebuah pengalaman yang pernah kualami dan kulihat sendiri di sekolahku tempat belajar.

*****************

Hampir 2 tahun lamanya aku sekolah di SMP tersebut, namun belum pernah berada di tempat sana pada keadaan malam hari, kecuali saat mengikuti kegiatan kemah pramuka waktu kelas 7 dulu. Nah pada suatu hari, seingatku pada malam Rabu, waktu mau ngerjain tugas matematika yang dikasih Pak Guru waktu pagi hari. Rupanya buku paket matematika milikku tertinggal di bangku sekolahan.

Waduh bingung bukan kepalang, mau minjem ke rumah teman, tapi rumahnya pada jauh semua. Mana pelajaran Matematika besoknya jam pertama lagi. Aku coba ke kamar Kak Adi dan memintanya untuk mengantarku ke rumah teman untuk pinjam buku pelajaran. Namun karena dianya juga lagi ngerjain tugas kuliah, maka dia menolak dengan alasan yang macam - macam.

Lantas aku mencoba merengek ke ibuku biar Kak Adi mengantarku. Akhirnya mau gak mau Kak Adi akhirnya nganterin aku deh. Maklum yang memberi perintah adalah ibuku. Mana berani dia menolaknya!.

Singkat cerita, karena rumah temanku Wati berada lebih jauh dari sekolahan, Kak Adi memintaku mengambil buku yang tertinggal di laci bangku sekolah saja. Ya sudah deh, daripada gak ada yang nganterin, lagi pula malam itu jam sudah sudah menunjukan pukul 8 lebih.

Setibanya di sekolah suasana memang sangat sepi dan menyeramkan. Maklum lah gedung itu cuma dipakai buat kegiatan belajar di siang hari saja. Terlebih lampu penerangan yang nyala hanya di pojok sekolahan saja yang dekat dengan rumah penjaga kebun, yakni Pak Waluyo. 

Kak Adi menghentikan motornya tepat di depan rumah jaga Pak Waluyo, sehingga suara motornya membuatnya penasaran dan keluar rumah. Setelah mengutarakan maksud dan tujuanku ke sekolah, akhirnya Pak Waluyo memberikan kunci kelas biar aku membuka sendiri.

"Tapi lampu kelas kamu mati lho neng", ucap beliau sambil mengasih kunci kelas.

"Gak papa Pak. Aku udah hafal ko letak bangku dan kursi di kelas", jawabku sambil nyelonong.

Sementara itu Kak Adi memilih untuk menunggu di atas motornya. Mau gak mau terpaksa aku berjalan sendiri menuju kelas yang jaraknya sekitar 500 meter dari Kak Adi berdiam diri.

Saat melintasi toilet sekolah, aku merasakan ada yang menepuk bahuku. Namun tak aku hiraukan perasaan itu, yang terpenting buku pelajaran matematika miliku ketemu sekarang juga, gumamku dalam hati. Hampir 3 menit aku coba buka pintu kelas, namun tak kunjung ketemu kunci yang tepat. Mana Pak Waluyo memberikan semua kunci pintu sekolah!, hadeuuh payah nih! Bikin tambah takut dan merinding aja, batinku dalam hati.

Akhirnya setelah pintu kelas terbuka aku segera menuju tempat duduk dan memeriksa laci bangku tempatku duduk.  Alhamdulilah, akhirnya ketemu juga. Setelah itu aku segera berdiri dan ingin keluar. Tiba - tiba saat aku berjalan menuju pintu keluar, sosok berbaju merah muncul di bangku paling ujung sebelah pintu. Histeris dan teriak tak karuan aku lakukan karena refleks saking takutnya.

Sosok kuntilanak merah dengan rambut panjang menutupi sebagian mukanya, serta darah dibagian wajahnya menambah teriakanku makin menjadi. Badanku gemetar, gak bisa berjalan meskipun aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk berlari, namun hal itu sia - sia saja.

Hampir saja aku pingsan karena melihat penampakkan kuntilanak itu. Untungnya Pak Waluyo dan Kak Adi segera berlari ketika mendengar teriakanku.

Misterius, Kak Adi dan Pak Waluyo sama sekali tidak melihat ada sesosok wanita di samping pintu, sementara aku terus menutupi mukaku dengan tanganku.

Ya ampun, saat mencoba kulihat lagi, ternyata sosok itu masih ada. Teriakan kembali keluar dari mulutku sambil memeluk Kak Adi. Pelan - pelan Kak Adi menuntunku keluar dari kelas untuk menuju motor. Setelah menenangkanku, Kak Adi kemudian berpamitan pada Pak Waluyo dan segera pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, badanku masih terasa gemetar, panas dingin gak karuan mengingat kejadian yang barusan aku alami.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam