Seputar Cerita Horor Hantu Itu Ada "Kisah Tentang Mati Suri"

Fenomena mati suri adalah salah satu fenomena yang hingga kini masih belum terungkap oleh ilmu pengetahuan. Bukan hanya didalam negeri, fenomena ini rupanya juga terjadi di luar negeri. Tak sedikit orang yang mengalami fenomena langka ini. Anak - anak, orang tua, muda, laki - laki maupun perempuan, semuanya bisa mengalami mati suri, tentunya atas kehendak dan izin Allah SWT.

Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan satu kisah nyata tentang mati suri yang pernah dialami oleh tetangga saya. Seorang kakek tua yang kini hidup kembali dan menjalani harinya seperti biasa. Silakan di simak untuk pelajaran bagi kita semua.

*****************

Mati Suri

Mbah ngadio, seorang kakek tua berusia 67 tahun tetangga desa saya, tak pernah membayangkan untuk bisa mengalami sesuatu yang tak biasa di rasakan orang biasa. Dia terpilih diantara sekian juta orang untuk mengalami fenomena mati suri dalam hidupnya. Kisah nyata mati suri yang ia alami itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu.

Pagi itu, seperti pagi yang biasa bagi mbah Ngadio. Setelah bangun tidur dan minum kopi, ia mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya yang sudah renta itu. Ia kini memang tengah menikmati masa pensiun setelah usia mudanya dihabiskan menjadi seorang guru sekolah dasar di kampung saya.

Mbah Ngadio hidup di rumah kecil bersama anak perempuannya yang masih gadis. Ragil, dari 8 bersaudara itu memang ditugasi untuk mengurusi bapak nya, sementara kakak - kakak nya bekerja mencari nafkah di magelang.

Selepas bakda dzuhur, tak diduga sebelumnya, mbah Ngadio tiba - tiba ditemukan sudah tidak bernafas lagi. Di ruang tengah tempat biasa menghabiskan waktu sehari - hari, ia di ketahui sudah meninggal dunia. Mbah Minah, anak gadis nya itulah yang menemukannya.

Singkat cerita, rumah mbah Ngadio telah ramai dikunjungi para pelayat. Mbah Ngadio memang dikenal sebagai orang yang ramah dan supel. Jadi tak heran semua orang menyukainya. Ia juga di kenal sangat murah hati dan sering menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Semua orang merasa kehilangannya, sehingga wajar jika isak tangis menyertai prosesi pemandian jenazahnya.

Semua orang yang hadir melayat mbah Ngadio tak pernah mengira sebelumnya pada hari itu, mereka akan menjadi saksi kebesaran Allah. Menjadi saksi dari kisah nyata mati suri yang tak semua orang bisa mengalaminya.

Jenazah mbah Ngadio sudah usai dikafani dan di solatkan. Anak - anaknya dari kota pun sudah berkumpul semua. Kini tiba waktunya untuk mengantarkan beliau ke persinggahan terakhirnya. Liang kubur yang sunyi dan gelap.

Iring - iringan pelayat yang tak henti mengumandangkan tahlil mengantar kepergian mbah Ngadio. Perjalanan dari rumah duka ke areal pemakaman sekitar 20 menit. Pemanggul jenazah berganti - gantian. Sawuran beras dan uang logam juga terus berulang, seperti layaknya prosesi pemakaman pada umumnya.

Tiba - tiba, pelayat terhenyak. Dari dalam keranda terdengar suara batuk dan kain penutup keranda itu seperti ada yang menarik dari dalam. Mbah Ngadio bangun dan hidup kembali. Semua orang terhenyak lari tunggang langgang ketakutan melihat mayat hidup di atas keranda.

Jenazah mbah Ngadio terbangun. Semua pelayat berhamburan. Kabur ketakutan karena melihat mayat hidup di dalam keranda. Mayat mbah Ngadio hidup kembali. Ya, hidup kembali!.

Pak ustadz desa yang ada dibarisan depan pun tercengang. Ditanya nya mbah Ngadio yang masih mengenakan busana pocong itu dengan penuh kegaguan.

"Asalamu alaikum mbah Ngadio?", tanya pak ustadz.

"Walaikum salam pak ustadz. Kenapa saya ada di sini dan mengenakan pakaian semacam ini?", jawab mbah Ngadio dengan rasa heran yang jelas tergambar dari raut wajahnya.

"Siapa namamu?", sergah pak ustadz ingin memastikan bahwa yang berbicara itu benar - benar mbah Ngadio, bukan jin atau sebangsa nya.

"Pak ustadz, ini si mbah, mbah Ngadio. Kenapa bertanya begitu?", jawab mbah Ngadio.

"Subhanawlah!! Saudara - saudara, inilah bukti kekuasaan Allah. Kita telah menyaksikan fenomena yang amat luar biasa. Mbah Ngadio telah mengalami mati suri", pak ustadz melantangkan suaranya.

Seketika itu, para pelayat yang tadinya pada lari - lari terbirit, kembali berkumpul ke dekat keranda, menyaksikan mbah Ngadio yang mengalami kisah nyata mati suri. Semua orang berdecak kagum seraya mengucap tasbih. Subhanawllah. Sungguh Engkau Maha Kuasa Ya Rabb.

Mbah Ngadio kemudian kembali ke rumah dengan diboncengi motor. Sementara itu, para pelayat yang masih penasaran, menyusulnya kembali ke rumah duka. Mereka ingin mengetahui apa yang dialami mbah Ngadio selama 4 jam terakhir mengalami mati suri.

Mbah Ngadio melepaskan 3 lapis kain kafan di tubuhnya dan kembali mengenakan pakaiannya seperti biasa. Orang - orang berkumpul dan saat itu juga mbah Ngadio menceritakan apa yang dia alami.

"Mbah tadi tidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu mbah bertemu dengan seorang pria tinggi besar. Ia mengaku bernama Rozaq. Ia mengajak si mbah ke Mekkah untuk melaksanakan solat dzuhur bersama. Kemudian mbah di ajak ke sebuah lembah di padang pasir yang sangat luas oleh dia. Mbah bingung dan laki - laki tadi juga tampak kebingungan. Tiba - tiba mbah di suruh pulang lagi, katanya ini masih belum waktunya. Mbah sempat heran dengan kata - kata yang dia ucapkan, sebelum akhirnya mbah terbangun dan sudah ada di dalam keranda", papar mbah Ngadio sambil terbata - bata.

"Ini adalah fenomena mati suri mbah. Mbah telah mengalami sebuah fenomena yang tidak semua orang bisa mengalaminya. Kemungkinan, laki - laki yang mengajak simbah tadi adalah malaikat maut mbah. Saya kira Allah masih memberikan kesempatan untuk simbah melakukan sesuatu yang di inginkan simbah di dunia ini", seru pak ustadz.

"Entahlah! Yang jelas, mbah merasa ini hanya mimpi. Mbah tadi seperti hanya tidur dan tak tahu jika jantung mbah sudah tidak berdetak lagi seperti tanda - tanda kematian yang diceritakan oleh orang - orang. Mbah memang selalu berdoa agar diberi kesempatan untuk agar dapat menyaksikan akad nikah si Minah setiap habis solat tahajud dan solat fardhu. Mbah merasa senang sekali, Allah telah mengabulkan doa simbah", tutur mbah Ngadio seraya menitikan air mata.

Para pelayat hening, tertunduk dan merasa malu atas apa yang dialami mbah Ngadio. Doa seorang laki - laki tua renta itu telah di ijabah oleh - Nya. Mereka bubar. Dan semenjak saat itu mesjid yang biasanya sepi, hingga sekarang selalu penuh sesak, terutama saat solat maghrib dan subuh.

Nah, itulah kisah nyata mati suri yang sempat terjadi di kampung saya. Mbah Ngadio hidup kembali untuk mengajarkan banyak hal kepada semua orang di kampung saya. Sangat menakjubkan. Semoga kisah nyata mati suri ini bisa memberikan efek positif bagi kita semua, sehingga kita bisa mengambil pelajaran yang baik darinya. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam