Cerita Horor Alkisah Dari Pengalaman Yang Sempat Dirasakan Don't Break My Book



Don't Break My Book

Kisah terjadi pada tanggal 20 Agustus sekitar tahun 2013. Aku mempunyai seorang teman yang bernama Intan. Di kost san, aku tinggal bersama sekamar dengan Intan dan lima orang lainnya. 

Intan anak yang cupu dan selalu di buly oleh teman - temannya. Setiap malam aku selalu melihat dia sedang menulis di sebuah buku, namun aku tidak mengerti dengan buku apa yang ia tulis. Hari demi hari pasti selalu seperti itu.

Hingga pada suatu hari teman - teman kost san ku membuka bukunya dan menyobek cerita yang dikarangnya. Aku sudah mencoba melarang mereka, tapi mereka malah membakar buku intan. Saat Intan pulang, dia sangat merasa kesal dan marah. Tetapi teman - temanku malah menertawakannya. Intan berkata akan membunuh mereka.

Suatu hari Intan berjalan menuju sekolah, akan tetapi ada tiga orang laki - laki (pacar dari tiga orang temanku) yang mendorong dia ke jurang. Sebelum dia di dorong, ketiga laki - laki itu sempat melakukan tindak pelecehan terhadap Intan dengan cara menelanjangi Intan. Hari demi hari aku selalu mencari Intan, namun selalu tetap alhasil ia tak kunjung ditemukan.

Suatu hari lima dari temanku itu mereka pulang ke kampungnya. Aku sendirian di kost san. Setiap malam aku selalu bermimpi akan hal tentang Intan. Dia menyuruhku untuk mengambil sisa - sisa bukunya yang terbakar. Aku juga selalu terbangun karena mendengar orang menulis, padahal di kamar itu hanya ada aku sendiri.

Suatu malam hujan turun deras. Aku mencari Intan hingga terpeleset ke sungai, namun aku tidak menghiraukannya. Aku terus mencari Intan dengan membawa sisa - sisa bukunya, namun ia masih tetap sama tidak ditemukan. Akhirnya aku pulang dengan tubuh penuh lumpur dan penuh luka.

Malam itu teman - temanku sudah pada balik dari kampung. Namun saat aku membuka pintu, semua temanku malah menonton TV, tapi dengan wajah yang pucat dan dingin. Disana juga kulihat ada Intan sedang ikut menonton TV bersama mereka. Karena aku merasa senang Intan sudah kembali, aku pun memeluk dia, meski tubuhku merasa merinding. 

Tiba - tiba di TV kulihat sebuah berita, bahwa ada lima orang anak jatuh ke jurang, sepertinya mereka mengantuk saat mengemudi. Tapi anehnya, mereka tidak ada di mobilnya, melainkan menggantung dengan tubuh telanjang di pohon di tepi jurang. Saat polisi mengecaknya, di kaca mobil terdapat sebuah tulisan.

"Dendamku terbalaskan di jurang yang sama! Jangan coba merusak buku hak orang lain!".
Aku pun kaget dan menanyai mereka "Siapa kalian?", tanyaku.

"Kami mau menjemputmu Riska!", kata Intan.
"Tapi aku belum mati dan gak mau mati!", jawabku.
"Terima kasih Riska sudah mau membawakan untukku sisa - sisa bukuku. Kalau kamu belum mati, tidak akan kita mengajakmu", jawab Intan.

Tiba - tiba Intan menganjakku ke sungai dan menunjuk ke arah sungai itu. Ada tubuhku yang tadi terpeleset di sungai itu, mengambang seolah terlihat tidak bernyawa. Lalu Intan berkata, "Lain kali, kalau melangkah harus hati - hati".

Dia juga sebelum berpamitan denganku, ia juga sempat mengatakan "Jangan ikut dengaku karena sejujurnya kamu masih ada harapan untuk melanjutkan kisah dari hidupmu".

Dan disitulah aku terbangun dari tidurku yang tergenang air di sungai serta bantuan banyak orang yang berdatangan dari kampung tersebut serta para petugas pertolongan yang berlarian menghampiriku.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam