Cerita Legenda Sang Penunggu Gunung Guntur Yang Berlokasi Di Kabupaten Garut

Sejarah Dan Legenda Gunung Guntur

Sebagai warga AsGar (Asli Garut) mengenali sejarah dan legenda Gunung Guntur membuat saya ingin mengenali lebih jauh lagi. Setelah googling dan jalan - jalan untuk mencari informasi tambahan tentang sejarah dan legenda Gunung Guntur, ternyata Gunung Guntur mempunyai sejarah yang besar dan memiliki cerita legenda yang sangat menarik untuk kita ketahui.

Sejarah atau legenda Gunung Guntur ternyata menceritakan tentang sebuah kerajaan. Pada zaman dahulu kala, konon terdapat sebuah kerajaan yang berdiri di sekitar lembah kaki Gunung Kutu. Kerajaan tersebut adalah Kokorobokan yang di pimpin oleh seorang raja bernama Sunan Ranggawale. Sunan Ranggawale memiliki seorang kakak perempuan bernama Ratna Inten Dewata. Jika menurut peraturan kerajaan, Sunan Ranggawale tidak bisa menjadi seorang raja. Yang lebih berhak menjadi sang raja seharusnya adalah kakaknya. Tapi karena Ratna Inten Dewata adalah seorang perempuan, maka Sunan Ranggalawe lah yang menjadi seorang raja untuk menduduki tahta dan mewarisi dari raja terdahulu.

Pada suatu ketika kemarau panjang melanda kerajaan kokorobokan. Dimana - mana terjadi kekeringan yang membuat rakyat kokorobokan sangat menderita. Sebagai seorang raja Sunan Ranggalawe tidak bisa tinggal diam dengan hanya memikirkan penderitaan yang diderita oleh rakyat dan negerinya. Setelah memikirkan jalan keluar dengan para patih kerajaan, akhirnya Sunan Ranggalawe memutuskan jalan keluar dari kemarau panjang yaitu dengan membuat telaga penampungan air. Akan tetapi lahan yang akan dibuat untuk telaga penampungan air tersebut ternyata dikuasai oleh Ratna Inten Dewata. Meski demikian, Sunan Ranggalawe meminta izin kepada kakaknya secara baik - baik agar menyerahkan lahan yang di diaminya, sayangnya Ratna Inten Dewata menolaknya sambil berkata "Setelah aku tidak jadi raja karena aku seorang perempuan, sekarang tempat tinggalku ingin kau rebut juga?" Sunan Ranggalawe pun tidak dapat berbuat apa - apa atas penolakan kakaknya. Raja pun menghormati keputusan kakaknya meski para patih kerajaan kecewa. Sunan Ranggalawe sangat kebingungan, sementara rakyat sangatlah membutuhkan air. Setelah berpikir diapun berniat untuk kembali menemui kakaknya. Namun lagi - lagi, Ratna Inten Dewata tetap sama menolaknya.

Sebagai seorang raja, Sunan Ranggalawe merasa harus bertanggung jawab atas nasib rakyatnya yang dilanda kekeringan dan kemarau panjang. Akhirnya untuk lepas dari kekeringan Sunan Ranggalawe meminta kepada rakyatnya untuk membendung lahan milik Ratna Inten Dewata untuk dijadikan telaga. Namun apa yang terjadi? Ratna Inten Dewata sangat murka tapi apa daya dia tidak bisa melawan adiknya sendiri. Untuk mengeluarkan semua amarahnya, Ratna Inten Dewata akhirnya pergi ke puncak Gunung Kutu. Dia memutuskan menyendiri dan bertapa sambil memanjatkan do'a kepada Tuhan supaya adiknya disadarkan, bahwa apa yang telah diperbuat Sunan Ranggalawe telah menyakiti kakaknya sendiri. Di puncak Gunung Kutu Ratna Inten Dewata menaburkan bunga disertai segenggam tanah kering. Tiba lama setelah itu, tiba - tiba awan menebal dan suasana sangat memburuk. Mengetahui sesuatu yang sangat dahsyat akan terjadi, Ratna Inten Dewata pun cepat bergegas turun dari puncak Gunung Kutu. Lalu Gunung Kutu meletus dengan sangat dahsyat dan membumi hanguskan kerajaan kokorobokan. Karena letusan Gunung tersebut menyerupai Guntur, maka gunung tersebut dinamai Gunung Guntur sampai sekarang. 

Guntur yang berarti halilintar atau petir, ini menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa Barat. Itulah sejarah penamaan Gunung Guntur dan Legenda yang terkandung didalamnya.

Larangan - Larangan Yang Tak Boleh Dilakukan Saat Anda Berada Tepat Di Lokasi Gunung Guntur:

• Meniup seruling di Gunung Guntur
Mau tahu alasannya klik link berikut ini!

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam