Misteri Situ Bagendit Yang Berlokasi Di Kota Garut

Situ Bagendit Dikenal Dari Cerita Nyi Endit Yang Mempunyai Karakter Sosok Janda Kaya Raya Yang Pelit

Garut merupakan salah satu kabupaten dari Provinsi Jawa Barat, yang memiliki berbagai tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Situ Bagendit. Wisata alam yang berupa danau ini menjadi tempat yang sering dikunjungi khususnya masyarakat Garut.

Situ Bagendit terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Situ ini hanya berjarak 4 kilometer dari pusat kota yang dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit dalam perjalanannya.

Tiba di danau ini, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan berupa danau yang luas yang juga dikelilingi dengan gunung - gunung yang menjulang. Ada 4 gunung yang dapat dilihat saat berada di Kawasan Situ Bagendit, yaitu Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Putri, dan Gunung Cikuray (Gunung tertinggi di Garut).

Disana kita tak hanya menikmati keindahan panorama danau disekitarnya saja, kita juga dapat menaiki rakit yang terdapat di area danau. Mengelilingi danau menggunakan rakit akan menjadi pengalaman tersendiri saat berkunjung ke Situ Bagendit. Rakit yang terbuat dari bambu yang digerakan dengan cara tradisional semakin menambah kenikmatan saat berkunjung ke tempat ini. Jangan lupa mengabadikan moment dengan berfoto, karena keindahan Situ Bagendit pasti terasa sangat menyenangkan saat menaiki rakit.

Selain dikenal dengan keindahan alamnya, ternyata Situ Bagendit danau yang banyak ditumbuhi eceng gondok ini juga memiliki mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Cerita bermula ketika dari seorang perempuan yang bernama Endit (orang terkaya di wilayah ini) yang kemudian ia dikunjungi oleh seorang pengemis. Nyai Endit yang memiliki sifat tamak dan kikir merasa terganggu akan kedatangan seorang pengemis itu yang meminta belas kasihan si Nyai untuk dapat memberikan makanan untuknya. Karena sifatnya yang kikir, tentu permintaan tersebut di tolak oleh Nyai Endit. Namun tiba - tiba, sang pengemis itu menancapkan sebuah tongkat dan meninggalkan Nyai Endit.

Nyai Endit yang tak mau pemandangan rumahnya terganggu dengan sebuah tongkat yang ditancapkan sang pengemis, Nyai Endit pun menyuruh beberapa centengnya untuk segera mencabut tongkat tersebut. Namun, dari sekian banyak orang yang Nyai Endit suruh, tak ada seorangpun yang dapat mencabut tongkat sang pengemis itu. Ke esokan harinya, sang pengemis itu kembali lagi mendatangi rumah Nyai Endit.

Dengan kedatangannya itu, sang pengemis bertujuan untuk mencabut tongkat yang ditancapkannya itu. Seketika itu, air keluar dari tongkat yang ditancapkannya itu. Air pun dengan cepat menggenangi rumah Nyai Endit dan sekitarnya. Warga yang sangat ketakutan akan hal itu, mereka pun memilih untuk mengungsi. Tapi, tidak dengan Nyai Endit. Karena kecintaannya terhadap harta, Nyai Endit tetap setia terhadap kekayaannya yang didapat dari rampasan rakyat kecil.

Air yang meluap ini, seiring berjalannya waktu, kemudian air luapan ini menjadi sebuah danau yang akhirnya diberi nama Situ Bagendit yang dari kata "Endit".

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horor Kejadian Suster Gepeng di Rumah Sakit Soetomo di Daerah Surabaya

Mengungkap Sebuah Misteri Yang Menjadi Perbincangan Pantai Garut Selatan

Kisah Nyata Yang Berasumsi Main Dukun/Ilmu Hitam